Selasa, 25 April 2017

GEMPAR !!! Petisi KAMMI untuk Copot Jaksa Agung Sudah Didukung 13.224 Orang



Berbagai cara dilakukan untuk mendesak pemerintah mencopot Jaksa Agung HM Prasetyo terkait dengan tuntutan yang diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dituntut hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun dalam kasus penistaan Al-Maidah ayat 51. Pengurus Pusat (PP) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) salah satunya yang bereaksi cukup keras dengan membuat mengajak masyarakat mendukung petisi yang dibuat oleh KAMMI.

Wakil Ketua PP KAMMI Arif Susanto menegaskan KAMMI tak akan tinggal diam jika Presiden Joko Widodo tak segera mencopot HM Prasetyo dari jabatan Jaksa Agung. KAMMI akan menggerakkan seluruh kader se-Indonesia untuk berdemonstrasi menuntut pencopotan Jaksa Agung. 

"Kami akan menggelar aksi di seluruh Indonesia serta menggalang tanda tangan dukungan untuk mencopot HM Prasetyo. KAMMI juga saat ini sudah menggalang petisi daring di situs change.org," urai Arif. 

Petisi daring yang diimulai sejak Rabu (19/4) telah didukung 13.224 orang hingga hari ini. Dia menyakini petisi tersebit akan terus menuai dukungan. 

Menurut Arif, ini juga menjadi bukti bahwa netizen juga turut mendesak pencopotan HM Prasetyo. "Bagi masyarakat yang ingin mendukung petisi ini silakan membuka tautan berikut https:www.change.org/p/jokowi-presiden-jokowi-segera-copot-jaksa-agung-hm-prasetyo. (republika)

Mabes TNI Prihatin Pengawal Jokowi Dikeroyok di Tanah Abang.Berikut Kronologinya...



Dua orang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yaitu Pratu Pasaribu dan Prada Fatah Kudus mengalami luka tusuk setelah dikeroyok oleh tiga orang tak di kenal di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jendral Wuryanto membenarkan informasi tersebut. Dia mengatakan, perkelahian yang berujung pengeroyokan itu terjadi pada Senin (24/4) malam.

"Iya, benar. Kami baru mendapat informasi. Kami prihatin dengan kejadian tersebut," kata Wuryanto kepada CNNIndonesia.com di Jakarta, Selasa (25/4). 

Berdasarkan infomasi yang dikumpulkan, kedua anggota ini terlibat perkelahian di belakang Pura Paspampres di Jalan Kesehatan menuju Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Awalnya, Pratu Pasaribu terlibat adu mulut dengan seorang pengendara motor yang identitasnya tak dikenal. Cekcok itu terjadi di lampu merah Jalan Kesehatan sekitar pukul 18.45 WIB. 

Adu mulut rupanya tak berhenti. Tak lama kemudian, Pasaribu berkelahi dengan orang itu yang juga dibantu oleh dua orang temannya. 

Saat Pasaribu berjibaku melawan tiga orang itu, Fatah melintas dan segera membantu rekannya. Nahasnya, ia dipukul hingga tak sadarkan diri. 


Mereka sempat mendapat perawatan di Departemen Kesehatan TNI Pura Paspampres. Namun sekitar pukul 19.30 WIB, kedua prajurit ini dirujuk oleh anggota Denpal TNI ke RSPAD untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Akibat perkelahian itu, Pasaribu mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kanan dan kiri. Sementara, Fatah mengalami pendarahan di bagian mulut dan luka tusuk di bagian punggung sebanyak lima tusukan.

Kondisi kedua prajurit itu dikabarkan dalam keadaan stabil sekarang. "Saat ini sudah diusut oleh Puspom TNI dan kepolisian," kata Wuryanto.

Senin, 10 April 2017

MIRIS !!! Setelah PPP Kini Giliran PKB Resmi Dukung Ahok-Djarot,APA KATA MEREKA ???



Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB akhirnya mendeklarasikan dukungan untuk Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Pada putaran pertama partai tersebut mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, kali ini partai berbasis Islam itu mengalihkan dukungannya kepada Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"TidakBOLEH Jakarta ini buat main-main. Yang lebih dari itu, kultur Islam harus kita jaga, bukan Islam yang keras yang menganggap dirinya benar. Jakarta ini miniatur barometer Indonesia," kata Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas saat acara Isra Mi'raj di Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu 9 April 2017.
Di acara yang juga dihadiri oleh calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat ini, Hasbiallah mengatakan, Jakarta sebagai Ibu Kota harus dipimpin oleh seseorang yang berpengalaman. Sosok Djarot yang dianggap mewakili kalangan nahdliyin bisa menjadi pemersatu di tengah-tengah munculnya kelompok Islam radikal.

"Pak Djarot ini orang NU asli. Waktu jadi Wakil Gubernur sering keliling sama PKB, tanda Beliau menghormati kami kaum nahdliyin dan PKB. Kita kuatkan ahlul-sunnah wal jama'ah. Kita ini Islam yang tengah, yang tidak pernah caci orang lain," ujar Hasbi.

Sementara itu Djarot mengatakan, kedekatannya dengan PKB telah dibangun sejak lama saat dirinya menjabat Wali Kota Blitar selama dua periode. PKB yang memiliki basis massa di wilayah Jawa Timur itu dianggap Djarot memiliki riwayat panjang dengan dia lantaran dirinya banyak menghabiskan waktu di provinsi paling luas di Pulau Jawa tersebut.

"Saya dibesarkan oleh keluarga nahdliyin. Saya Wali Kota Blitar 10 tahun. Saya dikasih hidup sedikit banyak membawa manfaat bagi orang lain. Saya sering mikir saya ini siapa sih. Tidak pernah ada cita-cita jadi rektor, wali kota, cawagub. Hanya jalani hidup saja," ujar Djarot.

Sumber : viva.co.id

Jumat, 07 April 2017

BIKIN HEBOH !!! Djarot Ajak Warga DKI Sering Ddangdutan Biar Tak Gampang Stres




Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat mengklaim, pihaknya tidak akan melakukan tindakan represif kepada pedagang kaki lima (PKL) dan musisi jalanan. Rencananya dia akan membangun lokasi binaan agar kesejahteraan mereka meningkat.

Menurut Djarot, warga Jakarta memiliki banyak tekanan sehingga tingkat stres yang tinggi. Untuk itu mereka memerlukan sentuhan seni, salah satunya dengan mendengarkan musik.


"Tingkat stres tinggi perlu sentuhan dari seni budaya, biar enggak gampang marah-marah. Banyak sentuhannya banyak seni dalam hatinya. Kita punya RPTRA bisa digunakan, bisa main, nyanyi di situ, senam di situ, bisa kita berdayakan masyarakat Jakarta bisa lembut dan tidak gampang marah-marah, terprovokasi, makanya kita sering-sering dangdutan aja," katanya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (6/4).

Agar dapat memberikan sentuhan seni yang berkelas rencana Pemprov DKI Jakarta akan membangunan lokasi binaan. Sehingga nantinya artis ataupun musisi yang turut berpartisipasi bisa memberikan ilmu mereka kepada musisi jalanan, salah satunya adalah dangdut gerobak.

"Mereka layak mendapatkan perhatian, banyak bikin lokasi binaan, untuk PKL dan musisi. Nanti di tempat itu musisi menyampaikan sspirasinya biar bisa menjad musisi yang sehat dan bagus," terang mantan Wali Kota Blitar ini.

Djarot mengungkapkan, nantinya PKL yang telah mendapatkan pembinaan akan direlokasi ke tempat yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, untuk musisi jalanan akan mendapatkan ruang serupa di tempat yang sama.

"Tempatnya ada banyak kapan-kapan di Blok S, Jalan Durian, TIM, Senin banyak banget, Jalan Cengkeh, banyak juga. Sehingga bisa menyampaikan bakat minatnya," tutupnya

SIAGA 1 !!! Situasi Genting Bila Istana Copot PANGLIMA TNI Pasca 19 April !!! SEBARKAN dan MARI DUKUNG PAK GATOT !!



Belum lepas dari fitnah keji pada Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dituding membela terdakwa penista Al Qur’an alias Ahok. Kini muncul isu tidak sedap, kabarnya Istana akan copot Gatot pasca Pilgub DKI 19 April.

Desas-desus itu muncul bersamaan dengan pernyataan tegas Jenderal Gatot tentang nasib kehidupan rakyat dan kedaulatan NKRI yang makin mencemaskan.

“Kalau tidak waspada, kita bisa diusir dari negeri ini. Seperti Indian di Amerika dan Aborigin di Australia,” kata Panglima TNI, saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Rabu (4/4).

Bukan baru kali ini Panglima TNI bersuara lantang menyerukan rakyat bangkit dan bersatu membela kepentingan nasional. Namun hal itu sudah sering dilontarkan.

Tapi ironinya sikap kecintaan Gatot pada NKRI dan rakyat, bikin Presiden Jokowi serta PDIP yang memiliki hubungan strategis dengan Partai Komunis Cina (PKC) makin gerah.

Beberapa waktu lalu, jelang Aksi Bela Islam 112, Jenderal Gatot Nurmantyo sempat berujar dirinya berpotensi akan dicopot dari jabatannya.

Pernyataan blak-blakan Gatot langsung memicu ketegangan antara Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Kalau penggantiannya saya tidak tahu. Batas pensiunnya itu tahun depan (2018),” ujar JK mengirim pesan dukungan pada Gatot. Sikap Wapres membuat Presiden Jokowi tidak berkutik.

Kini jelang Pilgub DKI yang makin krusial dan mendidih, isu pergantian Panglima TNI kembali dihembuskan. Jika Istana mempercepat hajat tidak elok itu, maka situasi politik akan menjadi genting.

Terlebih beredar kabar, mayoritas anggota parlemen kompak mendukung kepemimpinan Gatot.  Visi dan komitmennya untuk membela hak rakyat dan kedaulatan NKRI dinilai relevan dan sangat membanggakan.

Namun lucunya, sejak Gatot menjadi Panglima TNI, terkesan Istana tidak happy. Apalagi PDIP yang memiliki kerjasama strategis dengan Partai Komunis Cina.