TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG-- Ketika diperiksa petugas, Gusti (18), mengaku dirinya nekat membunuh lantaran hendak mengambil barang berharga milik kakek dan neneknya.
Ia membutuhkan uang untuk membayar hutang dan membeli narkoba.
Tersangka pembunuhan ini mengambil perhiasan, uang senilai Rp 700 ribu dan sepeda motor.
"Uangnya saya belikan sabu paket Rp 100 ribu. Namun karena kurang kami beli lagi paket Rp 150 ribu. Sedangkan kalau emasnya, masih ada kami tanamkan di belakang rumahnya,"akunya.
Lanjut Gusti, awalnya dirinya menceritakan kepada Ihsan tentang permasalahannya yang memiliki hutang kepada rentenir sebesar Rp 2 juta.
Bingung tak punya uang membayar hutang, Ihsan pun mengajak untuk merampok.
"Awalnya kami sepakat bertiga berboncengan untuk membegal pak. Namun tak menemukan korban," ungkapnya.
Dan dirinya pun terlintas dibenak Gusti untuk merampok neneknya dan idenya pun disambut oleh Ihsan."Kalau Agung hanya ikut saja pak. Dia tidak ikut Ikutan," katanya.
Setelah sampai di rumah neneknya, dirinya dan Ihsan pun masuk kekamar untuk mengambil perhiasan dan uang korban.
Baca juga : Ternyata Ini Alasan Mang Syarif Tidak Membelah Perut Buaya Pemakan Manusia
Dengan modus memanggil sang nenek untuk meminjam handphone, Gusti dan Ihsan pun sudah berencana untuk membunuhnya.
"Setelah saya panggil nenek bangun dan Ihsan pun langsung membekap korban. Lalu Ihsan menikam korbn sebanyak dua kali," katanya.
Mendengar suara gaduh, korban Tamrin pun mendatangi kamar belakang untuk melihat apa yang terjadi.
"Denger suara ribut-ribut, kakek keluar ke kamar belakang, lalu didorong oleh Ihsan dan ditusuknya lagi. Kalau, Agung tidak berbuat apa-apa hanya menunggu di atas sepeda motor," katanya.
Setelah itu, tersangka pun pergi ke sematang borang usai membunuh dan mengambil barang milik pelaku ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar