Palingseru.com – Beberapa hari lalu media sosial dihebohkan dengan klarifikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan Sari Roti. Hal itu dilakukan karena viralnya foto-foto sejumlah pedagang Sari Roti yang menggratiskan dagangannya untuk peserta aksi super damai 212.
Dalam pernyataan melalui laman web www.sariroti.com, perusahaan menegaskan bahwa produk Sari Roti yang dijual itu sudah dibeli salah seorang konsumen melalui salah satu agen yang berlokasi di Jakarta.
Kendati ingin mengeluarkan klarifikasi agar tidak terjadi kesalah pahaman, layangan pernyataan ini justru menimbulkan masalah baru. Bahkan sempat muncul aksi boikot Sari Roti di media sosial dengan beberapa postingan foto.
Terkait dengan aksi boikot produk Sari Roti, beberapa hari lalu seorang pengguna Facebook bernama Muhammad Nashiruddin Hasan membagikan kisah penjual Sari Roti keliling yang sepi pelanggan.
Kisah yang diunggah pada Selasa (6/12) ini pun langsung viral di media sosial. Berikut kisahnya yang dihimpun dari TribunSolo.com.
“Setiap ada berita yg memprovokasi seperti ini, saya biasakan untuk kroscek abu dengan terjun kelapangan…
Alhamdulillaah hari ini baru ketemu 5 tukang keliling yg menjual roti tsb….
Ngajak ngobrol, diawali basa basi, sampe keinti nanya perihal kasus yg lagi ramai di media ttg berita roti tsb…
Sangat disayangkan, banyak pedagang roti tsb (yg berjualan ditempat saya) adalah orang tua, hampir udzur juga ada… “saya juga Ndak ngerti mas, ada apa sebenarnya, sampe hari ini belum laku sama sekali. Hari kemarin kemarin saja sudah susah laku, sekarang sama sekali Ndak ada yg beli…”
Kroscek rumah beliau bapak penjual roti, ternyata rumah kontrakan sepetak, anak hampir rata Ndak sekolah, karena faktor beban biaya yg dari menjual roti saja tak mencukupi…
Lagi lagi kita harus cermat, banyak karyawan PT tersebut yg menggantungkan hidupnya dibawah payung kekuasaan PT tsb… tidak sedikit saudara muslim yg bekerja di sana… mereka tidak mendagangkan barang haram, barang yg merusak, barang ilegal… barang yg mereka jual insyaAllaah halal.
Namun jika sampai kejadian yg lagi rame di media sekarang ini membuat banyak saudara kita putus dari pekerjaannya, apa kita yg ikut mengkampanyekan boikot produk tsb siap mengganti pekerjaan mereka sekiranya PT bangkrut dan mereka dipecat yg sebenarnya pemecatan mereka adalah “akibat ulah tangan kita sendiri”?
Memang yg harus di kritik itu si pemilik Perusahaannya, bukan produknya yg dimana masih banyak saudara kita semuslim yg belum bisa membuat lapangan pekerjaan yg “terpaksa” menggantungkan nasib mereka dibawah naungan PT tersebut…
Sumber : viral [entah siapa penulis pertamanya],” tulisnya.
Sontak, unggahannya ini mengundang komentar dari netizen. Banyak netizen yang menyayangkan aksi boikot Sari Roti, karena membuat para penjual kelilingnya menjadi sengsara.
Berikut komentar netizen :
Saske : “gw kasihan ama pnjual roti yg mggratiskan rotinya kmaren. bukanya jdi laris mlh jd g laku. lah tu org nsipnya gmn y.”
Van: “Monggo toh kemaren yang sudah merasakan enaknya sari roti gratis, mbokyo dibantu menambah sedikit rezeki bapak ini. Toh, sari roti nggk beracun.Nggk bkal membunuhmu. Allah memberikan rezeki untuk bapak ini lewat mana? Klo bukan dari anda anda ini.”
Tak sedikit pula netizen yang mencoba memberi solusi untuk pedagang keliling roti tersebut.
Fajar: “Mgkn pgusaha roti lokal, bs mengambil kesempatan ini untuk menaikan omset, dan merekrut abang2 yg terkena imbas pernyataan SR.”
Bagaimana tanggapanmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar