(DIIRINGI BUKTI TERBARU VIDEO GAMBAR KUBAH MASJID BERMAHKOTAKAN PALU ARIT, PENISTAAN KEJI TERHADAP BAITULLAH UNTUK PROVOKASI UMAT ISLAM. WASPADALAH!)
Sengaja kami akan tampilkan tulisan dari seorang wartawan kawakan, Hendro Subroto yang ikut terjun langsung dalam berbagai peliputan operasi pemulihan keamanan dan ketertiban akibat pemberontakan G-30S/PKI. Selain itu beliau juga menjadi saksi mata pengangkatan jenazah para Jenderal AD di Lubang Buaya.
Sangat penting untuk kami tampilkan pula pernyataan Komandan Baret Merah RPKAD sebagai jawaban atas komentar bahwa PKI sudah tidak ada lagi di dunia ini, PKI tidak mungkin bangkit lagi, bahaya Laten PKI tidak ada dan lain-lain ucapan miring senada.
Nukilan:
“Setelah pemberontakan G-30S/PKI dipatahkan dan PKI dibubarkan serta dinyatakan sebagai partai terlarang di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden No. 313/1966, Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 Jo Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1978 dan Nomor IX/MPR/1978, maka PKI membentuk diri sebagai partai illegal.
“Setelah pemberontakan G-30S/PKI dipatahkan dan PKI dibubarkan serta dinyatakan sebagai partai terlarang di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden No. 313/1966, Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 Jo Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1978 dan Nomor IX/MPR/1978, maka PKI membentuk diri sebagai partai illegal.
Menurut evaluasi Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, Komandan RPKAD yang melaksanakan operasi pemulihan keamanan dan ketertiban, maka PKI akan bangkit lagi setelah 35 atau 40 tahun terhitung sejak tahun 1965. Sekarang ini kebenaran dari evaluasi Kolonel Sarwo Edhie Wibowo semakin terasa, karena PKI ilegal makin bergerak terang-terangan.
LIhat Video Disini :
Gambar 1. Nampak seorang ibu memakai kaos bergambar Kubah Masjid bermahkotakan Palu Arit sedang diinterogasi aparat berwenang. Masih ada yang nekat bilang PKI-Komunis sudah tidak ada? Palu Arit di atas kubah masjid hanyalah hiasan seni belaka? Bahkan itu adalah bukti penghinaan-penistaan dahsyat tangan-tangan pendosa Komunis-PKI terhadap Baitullah masjid dan kaum muslimin!!!(peny.)
RRC merupakan salah satu Negara yang mendukung kebangkitan PKI di Indonesia. RRC memang meningkatkan subversinya di Indonesia, sejalan dengan Sidang Pleno CC Partai Komunis Cina yang diadakan pada bulan April 1969. Dalam sidang itu disebutkan bahwa Indonesia merupakan musuh utama nomor tiga bagi RRC setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat.”¹
“Pada bulan Desember 1969, Brigjen (pangkat terakhir beliau adalah Letjen,-peny) Sarwo Edhie Wibowo, Pangdam -XVII/Tjendrawasih, mengatakan kepada penulis di Jayapura, bahwa dalam jangka waktu 35-40 tahun mendatang, terhitung sejak tahun 1965, PKI akan bangkit kembali.
Cara yang dilakukan ialah melakukan penyusupan² di segala bidang, termasuk dalam bidang pemerintahan, TNI, partai lain dan lembaga-lembaga lainnya, seperti yang dilakukannya sejak pertengahan dasawarsa 1950an.
Kesimpulan itu berdasar pada dokumen-dokumen yang berhasil disita dan hasil-hasil interogasi terhadap anggota PKI yang tertangkap, pada waktu operasi Korps Baret Merah itu memimpin operasi penumpasan G-30S/PKI.
Cara yang diambil tidak jauh berbeda dengan rumusan metode revolusi untuk kondisi Indonesia, yaitu mentode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan.
Metode ini mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
A. Perjuangan gerilya di desa yang terdiri dari petani miskin.
B. Perjuangan revolusioner kaum buruh di kota-kota, terutama kaum buruh angkutan.
C. Bekerja intensif di kalangan musuh, terutama di kalangan Angkatan Bersenjata.
A. Perjuangan gerilya di desa yang terdiri dari petani miskin.
B. Perjuangan revolusioner kaum buruh di kota-kota, terutama kaum buruh angkutan.
C. Bekerja intensif di kalangan musuh, terutama di kalangan Angkatan Bersenjata.
Metode Tiga Bentuk Perjuangan merupakan konsep subversi PKI untuk menyebarluaskan pengaruhnya, menetralisasikan lawan-lawan politik, serta menyiapkan dukungan luas di kalangan rakyat Indonesia terhadap program-programnya.
PKI menyusupkan kader-kadernya yang tangguh ke dalam partai-partai politik dan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat dengan tujuan membina anggota-anggota partai politik dan organisasi masyarakat, sehingga mereka bersimpati dan bersedia menjadi anggota PKI.
Dalam upaya memperoleh pengaruh yang luas di kalangan ABRI, maka PKI melakukan pembinaan anggota ABRI baik dalam Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Kepolisian.
Penyusupan PKI ke dalam jajaran aparatur Negara, misalnya dalam Kabinet Kerja IV yang terbentuk dalam Bulan November 1963, tokoh Wakil Ketua 1 CC. PKI Nyoto diangkat sebagai Menteri Negara yang diperbantukan pada Presidium Kabinet, dengan tugas membantu Presiden Sukarno dan Dr. Subandrio.
Nyoto berhasil dikenal oleh Presiden Sukarno dan ia dipercaya menyusun pidato kenegaraan Presiden Sukarno pada tanggal 17 Agustus 1965.
Penyusupan PKI ke dalam jajaran aparatur Negara, misalnya dalam Kabinet Kerja IV yang terbentuk dalam Bulan November 1963, tokoh Wakil Ketua 1 CC. PKI Nyoto diangkat sebagai Menteri Negara yang diperbantukan pada Presidium Kabinet, dengan tugas membantu Presiden Sukarno dan Dr. Subandrio.
Nyoto berhasil dikenal oleh Presiden Sukarno dan ia dipercaya menyusun pidato kenegaraan Presiden Sukarno pada tanggal 17 Agustus 1965.
Pada tahun 1960 PKI berhasil melakukan penyusupan ke dalam jajaran partai-partai yang berideologi Nasionalisme, yaitu menyusup ke dalam Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partindo³.
PNI sebagai partai politik yang memperoleh dukungan suara terbesar dalam pemilu pertama tahun 1955, menjadi sasaran penyusupan PKI secara intensif. Dalam kongres PNI di Solo pada tahun 1960, tokoh-tokoh tua PNI, seperti Wilopo, Suwirjo, Hardi dan Sartono disingkirkan oleh anggora partai PKI yang telah mnyusup ke dalam tubuh PNI.
Sebaliknya Ir. Surachman, seorang anggota Gerakan Mahasiswa (CGMI) yang merupakan organisasi massa PKI berhasil menyusup dan menjadi Sekretaris Jenderal PNI dalam Kongres di Purwokerto.
Sebaliknya Ir. Surachman, seorang anggota Gerakan Mahasiswa (CGMI) yang merupakan organisasi massa PKI berhasil menyusup dan menjadi Sekretaris Jenderal PNI dalam Kongres di Purwokerto.
Dalam Sidang Badan Pekerja Kongres pada Bulan November 1964, PNI yang telah disusupi oleh PKI ini menetapkan “DEKLARASI MARHAENISME” sebagai “MARXISME” yang diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia.
(Jadi, peny.) Anggota PKI yang menyusup ke partai lain tetap menggunakan bendera partai itu, tetapi program kerjanya adalah program kerja PKI.”⁴
(Jadi, peny.) Anggota PKI yang menyusup ke partai lain tetap menggunakan bendera partai itu, tetapi program kerjanya adalah program kerja PKI.”⁴
Dengan penjelasan di atas, jika ada yang berkata (dengan bergaya penampilan sebagai ideolog terbuka), “jangan sekali-kali melupakan sejarah!!”
Maka kita katakan, “Alhamdulillah sejarah tidaklah kita lupakan, cukuplah sebagai bukti adalah peringatan para saksi dan korban yang mengalami masa-masa mencekam dari pengkhianatan PKI dan TNI AD yang langsung menghadapi pemberontakan komunis PKI dukungan Cina (yang sampai sekarang Komunis Cina tidak pernah meminta maaf atas peran utama mereka dalam tragedi pengkhianatan PKI 1965) yang mereka tuangkan dalam bentuk tulisan (sebagaimana paparan penjelasan dalam artikel ini) sebagai sebuah bentuk nasehat dan peringatan agar generasi penerus harus selalu waspada terhadap makar neo-PKI dan menjadikan sejarah pengkhianatan komunis berikut kebiadabannya sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang lagi menimpa anak bangsa.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ
“Seorang mukmin tidak akan terjatuh pada lubang yang sama dua kali”
Allahul musta’an.
Please Share Jika Bermanfaat...
Sumber : http://tukpencarialhaq.com/2017/02/05/pki-akan-bangkit-kembali-35-40-tahun-terhitung-sejak-1965-peringatan-penting-mantan-komandan-rpkad-letjen-sarwo-edhie-wibowo/#more-14453
Tidak ada komentar:
Posting Komentar